Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Senang rasanya usia kita masih bisa menapaki tahun
baru Islam 1432 kali ini. Setidaknya kita masih diberi kesempatan
seluas-luasnya untuk kian serius memohon ampun dan semakin mendekatkan
diri kepada Sang Pencipta. Karena Muharram ini tidak saja menjadi
momentum tahun baru hijrah, melainkan juga ‘ulang tahun’ bagi umat
Islam.
Perjalanan hijrah Muhammad saw sebagai “situs” dimulainya
penghitungan hijriah menjadi semakin bermakna tatkala kita coba
merenungkannya lebih dalam. Ia tidak saja merupakan hamparan sejarah
dimulainya tonggak kebesaran agama Allah, tapi memiliki dimensi yang
demikian beragam. Antara lain merupakan pemecut bagi meningkatnya
semangat perjuangan dan “hijrah” dari buruk menjadi baik, baik menjadi
lebih baik, dan seterusnya.
Muharram juga memiliki makna yang mendalam bagi nafas kehidupan pesantren, terutama di ma’had dimana saya menjadi khadam—nya.
Alhamdulillah, dari waktu ke waktu ma’had ini
mengalami berbagai perkembangan signifikan. Tidak saja dalam bentuk
jumlah santri, tapi juga berkembangnya sarana dan prasarana pendidikan.
Ini adalah barokah “hijrah”.
Perkembangan dan peningkatan itu semua tentu harus
dibarengi dengan semakin baik dan berkualitasnya pengelolaan dan
pelayanan dari semua pihak. Ketua kamar semakin mengayomi anak buahnya;
pengurus semakin meningkatkan keikhlasan dan pengabdiannya kepada
pesantren, karena ujungnya adalah ta’abbud kepada Ilahi.
Dulu, almarhum Kiai Syamsul Arifin dengan
langkahnya yang menatih dengan suara lembutnya membangunkan santri untuk
bertahajjud kepada Allah, perkembangan berikutnya almarhum Syekh Toha
(sebagai lurah pondok) mengembangkannya memercikkan dan menyiramkan air
pada santri-santri yang masih terlelap mimpi.
Saat ini, tidak cukup dengan itu. Semakin banyaknya
santri yang istirahat malam di berbagai tempat; asrama hingga ke
musalla dan emperan masjid, memerlukan sarana penunjang sebagai media
mengajak mereka bermunajat kepada Sang Khalik di tengah dinginnya malam.
Loudspeaker pun menjadi pilihan efektif.
Yang paling penting dari itu semua adalah semangat
untuk semakin meningkatkan kualitas kehambaan kita kepada Allahi
Rabbinna. Hijrah dan terus berhijrah. Bermetamorfosa.
Wasslamu’alaikum War. Wab.
0 komentar:
Posting Komentar